Pengantar Manajemen Perkantoran, Tujuan Struktur Organisasi, Sistem informasi, Prosedur Perkantoran, Bentuk Catatan, Penanganan Catatan, Manajemen Pengarsipan, Formulir Kantor, Dokumen Bisnis, Tata Ruang, Perjalanan Bisnis, Perjalanan Dinas, Penanganan Tamu, Rapat Kantor

Pengalaman Seleksi Tes Pramugari Garuda Indonesia 3



Setelah mendapatkan Golden SMS saya lulus dan berhak mengikuti PANTUHIR di Jakarta, dan hampir sebulan saya menunggu di kota asal saya, Medan, untuk panggilan selanjutnya, dan hari itu pun tiba juga. Sekitar di awal bulan Agustus tanggal 4 saya memutuskan kembali untuk berangkat ke Padang walaupun SMS / Email dr Garuda belum datang, dengan maksud hati agar tidak terlalu tergesa-gesa ketika berangkat nanti, dan as you know lah, harga tiket akan jauh lebih murah dibeli beberapa hari sebelum berangkat dibanding pas di hari H nya langsung, wah bisa kobong deh dompet kalau beli mendadak dan di hari H.. Nah ini sekalian tips jg yah guys supaya kalian yang mau mengikuti jejak saya ini yang jauh jauh ke kota orang untuk mengejar mimpi, diperhatikan dan dipertimbangkan bibit, bobot dan bebetnya jg yah.. Hitung hitung dari sini lah kita dapat belajar Hemat dan berlatih untuk tidak membiasakan diri terlalu boros, karena apa? karena di masa depan kelak kita udah gede, apabila hidup kita terlalu boros kitanya sendiri dan bakalan rugi kan? lagian kata agama, boros itu temennya setan :p

training.garuda-indonesia

Tibalah saya di  kota Padang, tanggal 4 Agustus.. sebenarnya ini masih arus balik mudik lebaran.. orang orang pada balik ke kota eh saya nya meninggalkan kota saya tercintah, Medan. Disitu kadang saya merasa sedih.. #eh #kejebakmemepolwan :D

Dengan berbekal oleh oleh khas Medan yaitu Bika Ambon, saya kembali ke kos an yang lama, bertemu kembali dengan ibu kos yang baik hati dan tidak sombong, melihat kegantengan Alil dan Rizky kembali :D (cucu nya si ibu kos), bercengkrama dengan kak Era yang sangat ramah dan baik hati (salah satu yg ngekos disana dan ditawarin si kakak kece ini untuk nginap di kamarnya saja, ah baik sekali kakak ini, terima kasih ya kak.. *manatau dia baca blog saya :D)

Menunggu dan menunggu dan tibalah SMS dari Garuda yang menyatakan briefing terlebih dahulu sebelum berangkat PANTUHIR. Briefing dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus dan sehari sebelum briefing, Niki (salah satu teman seperjuangan saya di tes ini) menawarkan saya untuk menginap di rumahnya saja. Jujur saya sebenarnya tidak enak karena menumpang di tempat orang tetapi mungkin ini adalah jalan kemudahan yang diberikan Allah pada saya dan saya pun menyetujui nya. Tanggal 6 Agustus saya pamitan dengan ibu kos dan kak Era, meminta restu dan doa mereka agar saya dapat Lulus di tes akhir ini dan mereka pun  melepas saya dengan sejuta doa dan harapan yang baik.. *puitis banget yah bahasanya :D

Menuju rumah Niki yang lumayan jauh dari tempat kos an saya, karena tempat kos an saya daerah Pantai dan daerah tempat tinggal Niki dipenuhi dengan pegunungan dan begitu sejuk. Disambut baik olehnya dan orang tuanya yang begitu ramah dan baik, saya menjadi merasa nyaman dan merasa seperti di lingkungan keluarga saya sendiri.

Tibalah tanggal 7 Agustus, kami yang total keseluruhan hanya tersisa 8 orang saja (yang konon dahulunya kita bertempur dari 400an peserta seleksi) berkumpul di kantor pusat Garuda di Padang untuk melakukan briefing. 5 diantaranya kami asli dr Padang, sedangkan kami sisanya masing-masing berasal dari Jambi, Pekanbaru, dan saya sendiri dari Medan. Semoga perjuangan panjang kami tidak sia-sia yah! :D

Pada saat briefing kita diberikan informasi mengenai apa saja yang harus dibawa beserta tiket perjalanan kami dengan menggunakan maskapai kebanggaan Indonesia ini, Garuda Indonesia secara free alias GRATIS TIS TIS.... salut untuk Garuda yang memfasilitasi para calon pramugarinya dengan baik.. Kita jg diinformasikan bahwa pada saat lulus pantuhir kita langsung mengikuti training tanpa balik ke kota asal kembali, oleh karena nya pemenuhan barang-barang apa saja harus kita siapkan mulai dari kota asal.. Lalu bagaimana dengan yang tidak lulus? Maka pada keesokan harinya pantuhir akan dipulangkan kembali ke kota asal masing-masing pada keesokan harinya tanpa ampun alias tanpa morotin waktu lagi. *yaelah kejam banget kata-kata gue yah hahahaha

Syukurnya barang-barang kebutuhan mulai dari bangun hingga tidur kembali sudah ku persiapkan, barang utk training seperti baju kemeja putih polos, syal, rok, blazer, sepatu pantofel dan olahraga pun sudah ku persiapkan dr Medan, dan saya tidak perlu repot-repot lagi ketika di Padang untuk membeli persiapan ini. Kita diinfokan akan berangkat 10 Agustus dan PANTUHIR dilaksanakan 11 Agustus. Siapa yang lolos berhak teken kontrak training pada tanggal 13 Agustus nya dan siapa yang tidak lulus akan dipulangkan keesokan hari nya setelah PANTUHIR alias tanggal 12 Agustus tanpa ampun.. *yaelahkejam lagi kata-katanya :D

Baiklah, dari Minangkabau International Airport, saya dan keluarga Niki berangkat menuju Jakarta, ritual doa dan salam-salaman pun dilakukan, dan saya sendiri sedari berangkat ke Padang tgl 4 Agustus sampai hari ini terus mengabari keluarga saya dan meminta doa mereka agar saya dapat lulus dan mereka dengan setulus hati mendoakan dan melepaskan pergi ke kota orang untuk berjuang menuju kemenangan. Disini saya sungguh sangat terharu, ntah berapa tetesan airmata yang keluar dengan berjuta doa dan harapan yang saya dan keluarga harapkan sampai kami pun tiba di Jakarta untuk mengikuti tes PANTUHIR keesokan harinya.

Kami tiba di Jakarta dan setelahnya kami diantar tim Garuda yaitu Bapak Giring beserta temannya yang guanteng (hihi :D) menuju ke hotel untuk tempat kami menginap. setibanya di Hotel, kami yaitu saya sendiri, Niki, Bulan, Kak Viny, kak Dwi, kak Annisa, kak Raisa, dan Nadya saling berpelukan dan melepaskan keluh kesah kami agar kami lolos semua dan dapat mengikuti training bersama-sama. Sejenak hening, kami pun memanjatkan doa secara bersama-sama agar kiranya permohonan kami dijabah Tuhan yang Maha Baik yang tau segenap yang Terbaik untuk kami :')

Briefing dilakukan kembali sekitar jam 6 sore di ballroom hotel beserta dengan para peserta dari Yogya dan Makassar, kami semua dikumpulakan menjadi satu untuk disampaikan kembali apa kegiatan yang akan kami laksanakan pada PANTUHIR esok, ngumpul dimana, jam berapa, bis yang mana, dll diatur sedemikian rupa agar tertib dan acara berjalan dengan lancar. setelah briefing kami pun melakukan dinner bersama dan saling berkenalan satu sama yang lain.


-- KEESOKAN HARINYA --

Tak hentinya memanjatkan doa agar diberikan jawaban yang Terbaik oleh Tuhan, pasrah akan jawaban dan kuasaNya, saya dan kak Annisa yang begitu cantik dan baik hati sudah bergegas sejak pukul 05.30 pagi. Kami berdandan dan bersolek secantik dan serapih mungkin dan tetap dalam riasan yang tetap natural. Saling mengingatkan satu sama yang lain apabila ada kesalahan dan saling memberi masukan terhadap tata riasan make up dan kroisangan rambut kami. Rambut di kroisang sendiri? Iyapppp.. bener.. bayangin betapa ribetnya hal itu dilakukan oleh kami yang masih amatiran ini.. hahahah

Alhamdulillah.. selesai sarapan dan kami langsung bergegas berkumpul ke salah satu kamar rekan kami untuk saling memberi masukan satu sama yang lain baik mengenai make up, tata rambut, dll. dan kami pun berdoa bersama sebelum pergi ke bus untuk mengantar kami ke GITC (Garuda Indonesia Training Center). Menurut saya tim Padang ini sangat kompak dan saking kompaknya kita gak pernah terpecah belah dan saling beriringan satu sama yang lain :D

Berangkat bersama rombongan tim Yogya yang cukup banyak sekitar 40an orang, tibalah kami di GITC yang begitu megah. Setibanya kami di arahkan ke suatu ruangan dan diarahkan oleh salah satu dari tim garuda mengenai geladi bersih sebelum pantuhir dilakukan. Jadi di PANTUHIR ini kita langsung memakai seragam kebanggaan maskapai kebanggaan Indonesia ini dan kita harus tampil sekece mungkin.... Setelah kita memakai seragam pramugari Garuda Indonesia (bisa pilih yang warna Orange atau Hijau Tosca), kita akan dikoreksi kembali mengenai ke naturalan make up dan riasan rambut kita. Bila ada yang kurang, tim garuda ini dengan senang hati memberi masukan kepada kita. Bahkan dalam geladi bersih ini, kita diwajibkan mempelajari "Salam Garuda" dan clue apa saja yang akan ditanyakan pada saat pantuhir dilaksanakan..

Ada satu komentar dari salah seorang tim Garuda ini kepada saya, beliau seorang ibu muda yang masih terlihat cantik, ketika saya bergegas menuju tempat duduk saya kembali setelah memakai baju seragam kebanggaan ini, beliau men-stop saya dan bertanya kepada saya, "Wajah kamu tidak asing lagi, dulu sudah pernah bergabung di Garuda yah? Batch berapa?". Cetar rasanya mendengar ibu muda cantik ini mengatakan hal seperti ini kepada saya, baru baru seumur hidup baru kali ini saya sampai lolos pantuhir dan memakai seragam ini, eh setelahnya dikatain ex-crew nya mereka, aihmakjang.. mimpi apa aku semalam? pertanda gerangan apakah ini yaa Tuhan? Terdiam saya sejenak dan saya jawab, "Maaf ibu, saya tidak pernah jadi ex-crew dan ini kali pertama saya berada di tes pantuhir", beliau malah berkata, "oya? tapi wajah kamu sungguh tidak asing lagi saya lihat lho, kamu berasal dari mana?", aku pun menjawabnya dengan senyuman termanis yg saya miliki "terima kasih bu, saya berasal dari Medan". Setelahnya, saya pun pamit dan berlalu dari ibu muda tersebut dan bergegas kembali ke tempat duduk saya.

Setelah menunggu sangat lama, sekitar pukul 4 sore, tibalah giliran kami, tim Padang untuk menghadap PANTUHIR sekaligus menjadi tim penutup. Bayangkan saja betapa lamanya kami menunggu, sampai deg-deg an di jantung pun menghilang syuddahh.. tapi tenang saja, Garuda memang sungguh sangat profesional, kita semua di service dengan baik, makanan ringan, buah-buahan, dan minuman (juice maupun aqua) disediakan dengan rapih dan terhidang begitu lezat dan kita bisa bebas dalam mencicipi makanan dan minuman tersebut.

Sebelum masuk menghadap para tim interview, kita semua berdiri sejajar dan melatih diri dengan Salam Garuda yang baik dan benar dan yang paling penting di PANTUHIR ini ialah TERSENYUM.. Kamu harus melatih senyummu sebanyak dan seindah mungkin yah! :D

Bismillah.. kami pun beriringan masuk ke dalam ruangan yang begitu besar dan indah. di depan kami terlihat jelas para interviewer yang merupakan pejabat-pejabat penting di Garuda sekitar 7 atau 8 orang (saya lupa berapa pastinya) dan kita semua menyambut hangat sapaan mereka. Di tes ini all FULL ENGLISH.. Intinya para interviewer menanyakan siapa kita, kenapa kita harus disini, prestasi-prestasi kita dan pertanyaan mengenai Garuda lainnya (setiap interviewer memiliki pertanyaan yang berbeda dan pertanyaan mereka cukup 'aware' mengingat pada saat itu mereka baru saja sekitar 2 minggu yg lalu dinobatkan sebagai The Best Cabin Crew). Sejujurnya saya sangat lega karena Alhamdulillah saya dapat menjawab keseluruhan pertanyaan para juri dengan lancar dan optimis pun sudah bersarang di dalam hati, walau sepenuhnya ku serahkan kepada Tuhan yang Terbaik menurutNYA.

Setelah semuanya selesai, kita kembali ke bus dan kembali bertolak ke Hotel. Pengumuman kelulusan langsung diumumkan pada hari itu juga, paling lama malam. Di dalam perjalanan, saya melihat banyak sekali ekspresi yang terlihat dari wajah kami, para calon pramugari Garuda Indonesia. Saya dan teman-teman seperjuangan dari Padang duduk di bangku paling belakang bus dan saya dengan leluasa dapat melihat ekspresi mereka semua dari kejenuhan macet yang terjadi di jalanan ibukota. Ekspresinya beragam, ada yang hanya terdiam, ada yang senang kegirangan, ada yang ketawa terbahak-bahak, ada yang sedang berdoa, ada yang melihati jalanan saja dari pergi sampai tiba di hotel (apa ga pegel yah tu kepala? hihi), ada yang dengerin musik, ada yang santai, ada yang cemas, bahkan ada yang nangis.. semua ekspresi mereka lepaskan setelah PANTUHIR ini berjalan.

Kami semua pun tiba di hotel dan bergegas untuk makan malam. Kami pun serempak untuk makan malam diluar restaurant lantai 6 itu dan menikmati pemandangan malam kota Jakarta. Kami berbincang sungguh sangat akrab, dan kami pun pasrah terhadap apa pun yang terjadi, selagi kami telah melakukan yang terbaik. Kami pun berpikir bahwa ini adalah hari terakhir kami berkumpul walaupun kami semua memiliki harapan untuk dapat melanjutkan makan malam ini selanjutnya dan dapat mengikuti training di GITC bersama-sama. Jreng.. Jreng.. Jreng.. Satu per satu pun sudah mendapatkan SMS baik kabar suka (lulus) dan kabar duka (tidak lulus). Salah satu dari kami, Nadya, telah mendapatkan GOLDEN SMS dan kabar gembira bahwa ia telah Lulus. Kami semua berpelukan memeluknya dan mengucapkan selamat kepadanya yang sedang berlinang airmata. Kami bergegas keluar dan ingin mengetahui apa yang terjadi dengan teman-teman yang lainnya. Selepas meninggalkan restaurant dan menuju ke lift, berbagai ekspresi yang kami dapatkan, ada yang kegirangan, bahwa ada yang disudut menangis sejadi-jadinya. Lantas, bagaimana dengan kami? Bagaimana dengan aku? Yaa Tuhan, aku tidak sanggup bila berita tidak baik terjadi, tapi aku pasrah terhadap apa yang Terbaik menurutMU.

Sejadinya kami bergalau ria di dalam salah satu kamar rekan kami dan berkumpul serta berdoa bersama. Nadya selalu menyemangati kami dan berdoa untuk yang terbaik kepada kami. Handphone di tangan kami masing-masing untuk segera melihat kabar yang datang dari pihak Garuda. Sekitar pukul 21.00 kabar belum kunjung datang dan galau di jiwa kami semakin menggila. Menghilang kan kegalauan, kami pun sepakat untuk mencari angin malam dan keluar hotel untuk melepaskan kegalauan ini dan tekad kami pun sudah bulat dengan kabar apa pun yang terjadi itu sudah yang Terbaik. Keluar kamar, berjumpa dengan rekan dari kota lainnya dan mereka semua telah di SMS satu per satu, baik tim Makassar dan tim Yogya. Lantas, bagaimana dengan kami? Galau kami semakin menjadi-jadi (baca: menggilaaa) Saya pribadi tidak pernah melepas doa dari dalam hati saya....

Senja malam yang sejuk, yang begitu tenang, tidak begitu dengan hati kami. Beberapa dari rekan saya sudah pasrah dengan keadaan dan menganggap ini hari terakhir untuk dapat makan malam bersama-sama. Yappzz.. Setelah mengelilingi jalanan kota Jakarta yang sangat indah, kami memutuskan kembali ke hotel dan makan bakso yang berlokasi tepat di depan hotel. Suasana pun mencair, tidak ada galau, tidak ada sedih, tidak ada terlalu gembira, semuanya netral dan sungguh netral. Bagai merindukan teman-teman lama, kami berbincang begitu akrabnya dan tidak sadar bahwa waktu telah menunjukkan lebih dari pukul 23.00. Bergegas kembali ke hotel, tidak ada rasa ngantuk, hanya ada rasa ingin kebersamaan yang tak ingin dilepas. Walaupun begitu, salah satu dari kami satu pun belum ada menerima kabar melalui SMS yang disampaikan oleh pihak Garuda, sedangkan menurut tim yang lain mereka semua telah di SMS dan bagi yang tidak lulus akan bersiap pulang keesokan harinya pukul 08.00 setelah sarapan. Hanya kami, kami yang tersisa 7 orang yang belum mendapat SMS dari 8 orang peserta dari Padang. Digantung!

Kami memutuskan untuk beristirahat. Tiba di kamar, saya dan kak Annisa yang begitu cantik mengabarkan keluarga kami masing-masing. Begitu, saya dari semula tidak henti mengabarkan keluarga apa yang terjadi. Saya mengatakan alhamdulillah dengan kelancaran yang terjadi selama saya di interview oleh para pejabat Garuda tersebut dan alhamdulillah saya dapat lancar dalam menjawab pertanyaan mereka. Mereka juga bersikap ramah dan baik kepada saya dan tertarik untuk berbicara dengan saya. Keluarga saya tetap terus mensupport dan mendoakan yang terbaik utk saya terutama Ayah yang sangat saya sayangi. Setelah selesai menghubungi mereka, saya pun lantas mendapat ketenangan dan pasrah atas apa yang akan terjadi. Sejujurnya pakaian-pakaian sudah saya kemas-kemas sebelumnya, bukan pesimis, hanya saja menjaga bila kabar yang tidak diinginkan datang. Saya tidak pesimis, saya sejujurnya optimis mengingat kelancaran yang diberikan Tuhan dalam menghadapi para tim interview tersebut, hanya saja saya tidak mau terlalu optimis yang malah akan mengakibatkan frustasi jika tidak terjadi dan lebih baik saya pasrahkan padaNYA apa yang terjadi. Selepas menelepon keluarga, saya kembali menonton TV yang kebetulan ada acara bola (favorit saya :D) sampai saya tertidur dengan pulasnya. Subuh pun tiba, handphone yang standby pun belum ada kabar. Saya segera melaksanakan kewajiban dikala subuh dan memanjatkan doa terbaik saya kepada yang Maha Pengasih, Allah atas kabar apapun yang datang. Sedikit demi sedikit hati mulai tenang. Waktu telah menunjukkan pukul 07.00. Saya penasaran dan keluar kamar untuk mencari kabar terbaru. Ketika saya keluar kamar, saya melihat beberapa teman-teman dari tim Yogya dan Makassar bergegas untuk pulang dan menanyakan kepada mereka apa yang terjadi dan berapa orang yang lulus untuk melaksanakan training. Ketika mereka mendengar bahwa kami belum sama sekali mendapat SMS, mereka bingung dan tidak percaya dengan yang terjadi. Mereka tetap kasih support yang terbaik seraya bergegas meninggalkan lorong kamar menuju lift menuju lobby dan mengantar mereka ke bandara Soekarno Hatta. Dan.. See you temans, sukses untuk kita!

Saya kembali ke kamar, kak Annisa mengabarkan bahwa tadi HP kita bunyi barengan tanda ada pesan masuk. Ternyata kami di SMS serentak pada sekitar pukul 07.30. Ku tanya apakah kak Annisa lulus, dia belum berani membukanya, dan yahh ayok kita buka bareng-bareng :D

Well done, telah dibuka dan apa yang terjadi?? Lulus kah kami? Training together kah kami di GITC? Atau sebaliknya, tidak lulus? Pulang ke rumah masing-masing?

Eng Ing Engg..... YAAAAAA KAMI SEMUA BELUM LULUS!! Hanya Nadya yang Lulus. Hanya 1 orang yang lulus dari 8 orang. Baiklah, ini yang Terbaik yang diberikan Tuhan dan semoga dibalik ini ada yang akan diberikannya lebih.. :)

Bisa dibilang kami diberi keistimewaan, kami akan dipulangkan ke rumah kami masing-masing pada sore hari sedang yang lain telah pulang. Ketika ada waktu senggang di siang hari, kami memtuskan untuk berjalan-jalan ke mall daerah Puri dan mengadakan kumpul terakhir yang ntah kapan akan terjadi lagi :D . Kami ucapkan kepada Nadya, gadis manis yang logatnya sungguh masih sangat ke-minang-an ini terus mensupport kami. Kami pun bercanda-canda kepadanya selepas apa yang akan terjadi kepadanya kelak ia telah menjadi seorang pramugari kebanggaan negeri ini. Kami juga memberi support moral kepada nya selepas ia merasa tidak ada satu pun dari kami yang dapat menemani dia, karna dia hanya sendiri dari Padang, sedang yang lainnya memiliki teman seperjuangan dari kota yang sama. "Kak, ambo indak mau sendiri yoo, ambo takuik".. Kira-kira begitu celotehnya kepada kami dengan polosnya. Maklum, ia masih sangat muda, baru tamat SMA, dan ini sungguh rezeki yang luar biasa untuk dia.

pramugari garuda indonesia
Btw, Selamat Nadya yang telah berada di Batch 490, teman seperjuangan kami!
Terima kasih Garuda Indonesia yang telah memberikan service!
Sampai jumpa GITC (Garuda Indonesia Training Center), as well as, I will back like my home in you!

and big thanks kepada seluruh karyawan hotel yang sungguh ramah and what a great service to us also!
dan kepada salah seorang tim Garuda yang baik hati, tidak sombong, dan kece, Bapak Giring beserta Temannya yang setia mendampinginya sejak kami datang sampai kami pulang ke rumah masing-masing..

See you, Bandara Soetta..
See you, Jakarta..
See you, Garuda Indonesia... :')

PS : Selamat untuk Niki juga yang telah menjadi mugari di maskapai singa terbang, Lion Air. Selamat untuk Nadya dan Niki yang telah mencapai cita-citanya. Semoga aku, kamu, dan kita dapat mencapai cita-cita kita juga yaa.. baik akan terbang di perusahaan yg sama atau berbeda atau terbang sebagai seorang penumpang yang dilayani oleh mereka, cita-cita kita sebelumnya, PRAMUGARI
Share Fb
Share G+